Sabtu, 24 September 2016

Sejarah Pembangunan

Mulai terbentuk pemerintahan dari kelurahan menjadi pemerintahan Desa pembangunan belum begitu banyak tersentuh, dengan luas wilayah 235,5 ha dan penduduk yang hanya sekitar 45 Kepala Keluarga pemerintahaan Desa masih kesulitan menggerakkan program pembangunan .
      Program pembangunan mulai dapat dirasakan semenjak pemerintahan dipimpin oleh Kepala Desa Mardjono periode 1968 -1978. Dengan luas wilayah yang sedemikian luasnya dan terbagi 3 Dusun dan jalan yang ada tidak lebih dari 2 km yang dapat dilalui kendaraan roda empat termasuk jembatan yang ada hanya jembatan darurat yang terbuat dari kayu ataupun bambu.
      Kemudian pada waktu itu jumlah penduduk sudah mendekati 300 jiwa , otomatis warga usia sekolah lumayan banyak. Namun sekolah Dasar umum belum mempunyai .
      Setelah terbentuk Kepemimpinan Kepala Desa yang baru yaitu Bapak Mardjono maka dimulailah pembangunan disegala bidang diantaranya :
  1. Pembangunan Kantor kepala Desa dan Balai Desa
  2. Pembangunan Gedung SD inpres
  3. Pembangunan Jalan Makadam di semua dusun lebar 2.5 m panjang 2km
  4. Pembangunan masjid yang dahulu hanya ada 1 buah menjadi 3 buah di tiap kedusunan
  5. Pembangunan gorong - gorong
  6. Pembangunan Tugu batas Desa
      Dengan pembangunan yang dimulai dari pemerintahan Kepala Desa Mardjono maka pembangunan terus berlanjut sampai pada pemerintahan yang dipimpin oleh kepala Desa selanjutnya. Apalagi dilanjutkan oleh masa Pemerintahan yang sampai sekarang, pembangunan dirasakan semakin pesat dikarenakan alokasi dana penunjang dari pemerintah semakin besar dan juga di bantu oleh partisipasi dan swadaya masyarakat yang tinggi atas keinginanya dalam hal pembangunan.
      Diantara yang dilakukan dalam pemerintahan Kepala Desa kemarin yaitu Bapak Yateman antara lain:
  1. Pembangunan Aspalisasi disemua jalan dusun
  2. Rehab Kantor Kepala Desa dan Balai Desa
  3. Pembangunan Polindes
  4. Pembangunan Sarana air bersih
  5. Pembangunan Pavingisasi dan betonisasi jalan lingkungan RT
  6. Pembangunan Talud dan drainase
  7. Rehab masjid dan mushola
  8. Pembangunan Bendungan (canggal)
  9. Pembangunan rabat beton
  10. Dll
      Pembangunan disegala bidang pada pemerintahan ini sudah dapat dibilang baik , walaupun masih banyak pembangunan yang mesti harus di benahi dan dirawat. Ke depan Desa Karanggondang mestinya harus mempunyai tatanan sosial budaya, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur yang jauh lebih baik sesuai dengan Visi dan Misi Desa Karanggondang Untuk itu perlu acuan bersama untuk mencapai tujuan berupa RPJMDesa Karanggondang.
      Sejarah desa merupakan satu hal yang tidak dapat dipungkiri yang membentuk Desa Karanggondang Sebagaimana kondisi saat ini.
      Kondisi yang dialami Desa Karanggondang, telah mencapai perkembangan di berbagai sector, secara singkat dapat disebutkan :
  1. Bidang Sarana Prasarana ( Pembangunan Jalan / Jembatan Talud )
  2. Bidang Ekonomi dan Pertanian ( Jalut , Jitut )
  3. Bidang Pendidikan ( PAUD , TK , , SD, KF )
  4. Bidang Kesehatan ( Pukesmas Pembantu , PKD , Posyandu )
  5. Bidang Keagamaan ( Masjid , Musholla , TPA )
      Perkembangan diatas dapat dikatakan kekuatan / potensi desa untuk maju dan dukungan dalam mengatasi permasalah-permasalah yang dihadapi desa. Dalam setiap perkembangan pasti ada hambatan dan tantangan atau dampak dari perkembangan itu sendiri. Adapun masalah-masalah yang dihadapi desa saat ini adalah :
  1. Tingkat Sumber Daya Manusia ( SDM ) masih rendah
  2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang
  3. Tingkat Swadaya yang masih minim
  4. Budaya hidup sehat masih belum dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
  5. Rata – rata penghasilan penduduk desa adalah petani namun luas tanah garapan kurang memadai
      Berdasarkan sejarah, kekuatan dan kelemahan yang ada sebagaimana tersebut diatas, desa memiliki harapan dan cita-cita kedepan sebagai desa yang Mandiri , Tertib , Adil , Aman dan Sejahtera.
      Oleh karena itu perlu arah dan alur yang jelas untuk sampai kepada tujuan tersebut. Maka Penyusunan dokumen RPJMDes ini mendesak dan penting bagi laju perkembangan desa kedepan yang lebih baik, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyusunan RPJMDes dilakukan berdasarkan partisipasi segenap pihak yang sedapat mungkin dilibatkan untuk dapat memotret kondisi desa seakurat mungkin dan merumuskan dan memprioritaskan tindakan dalam pembangunan terencana, sebagaimana maksud dan tujuan disusunya RPJMDes. Sejarah desa akan membuktikan dan mencatat sejauhmana konsistensi upaya dan capaian pembangunan berdasarkan dokumen RPJMDes yang disusun ini.

0 komentar:

Posting Komentar